Keunikan Kebudayaan dan
Kesenian
Kota Semarang
Kota Semarang adalah Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah.
Kota Semarang ini terletak di sebelah utara Pulau Jawa. Kota Semarang merupakan
kota metropolitan terbesar nomor lima di Indonesia setelah Jkarta, Bandung,
Medan, dan Surabaya. Sehingga tidak heran apabila banyak masyarakat dan
wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang untuk melihat dan menikmati
keindahan dan keberagaman di Kota Semarang ini.
Kota Semarang memiliki banyak sekali keberagaman
yang unik. Mulai dari penduduknya yang berasal dari beberapa etnis seperti
Jawa, Tionghua, dan Arab. Tidak hanya keberagaman etnis saja, penduduk di Kota
Semarang juga memiliki keberagaman agama yang berbeda. Mulai dari Islam,
Katolik, Kristen, Buddha, Hindu, dan Kong Hu Cu.
Setiap etnis dan agama memiliki beberapa tradisi
atau kebudayaannya masing-masing sehingga menimbulkan perpaduan kebudayaan yang
merupakan cikal-bakal kebudayaan di Kota Semarang. Keberagaman tersebut sangat
berpengaruh pada perkembangan Kota Semarang.
Kota Semarang memiliki berbagai macam kebudayaan
dan kesenian yang unik dan khas. Berikut berbagai macam kebudayaan dan kesenian
di Kota Semarang.
1.
Dugderan
Dugderan merupakan upacara
tradisional yang dilakukan oleh warga Kota Semarang dalam menyambut datangnya
bulan suci Ramadhan.
Kata dugderan ini berasal dari kata
“dug” dan “der”. Karena upacara tradisional dugderan ini diawali dengan
pemukulan beduk yang berbunyi dug dug dug, lalu disambut dengan suara dentuman
meriam der sehingga masyarakat Kota Semarang menamakannya dengan nama Dugderan.
Pada perayaan upacara tradisional
Dugderan, kita dapat melihat perpaduan akulturasi budaya yang ada di Kota
Semarang. Perpaduan budaya yang ada di Kota Semarang ini dapat disaksikan pada
Warak Ngendog.
Warak Ngedog merupakan sebuah boneka
binatang raksasa mitologis yang digambarkan sebagai simbol atau perwakilan
akulturasi budaya dari keragaman etnis yang ada di Kota Semarang. Bagian-bagian
tubuhnya terdiri dari kepala naga (Cina), badan buraq (Arab) dan kaki kambing
(Jawa).
Setelah dilaksanakannya prosesi
upacara tradisional Dugderan biasanya masyarakat Kota Semarang melakukan pawau
keliling Kota Semarang dengan berpakaian adat dan menampilkan aneka festival
tradisional yang khas dengan kebudayaan Kota Semarang yang bertujuan untuk
menyambut datangnya bulan puasa yaitu Bulan Ramadhan di Kota Semarang.
Kebudayaan Warag Ngendog di Kota
Semarang ini juga dipadukan dengan jersey PSIS Semarang. Jersey tersebut
memiliki motif Warag Ngendog yang merupakan icon Kota Semarang sendiri. Jersey
ini dikenakan pada ajang Piala Presiden 2019. Diharapkan jersey dengan motif
Warag Ngendog ini dapat membuat pemain lebih bersemangat dan bangga terhadap
kebudayaan Kota Semarang ini. Sehingga dapat mencerminkan kebudayaan dan
kesenian Kota Semarang tercinta ini. Sehingga juga dapat melestarikan
kebudayaan dan kesenian di Kota Semarang.
2.
Gambang Semarang
Gambang Semarang adalah kesenian
musik
tradisional kerakyatan yang berasal dari Semarang dan merupakan
gabungan dari seni musik, vokal, tari dan lawak.
Gambang Semarang merupakan bentuk
akulturasi budaya antara etnis Tionghoa dengan Jawa dengan tokoh-tokoh
perintisnya kebanyakan beretnis tionghoa seperti Lie Ho Sun dan Oey Yok Siang.
Yang khas dari kesenian ini adalah
alunan musik yang mengiringi gerak telapak kaki secara dinamis sesuai irama
lagu. Jenis alat musik yang digunakan adalah kendang, bonang, kempul, gong,
seruling, kecrek, dan gambang.
Seiring perkembangannya zaman,
Gambang Semarang dipadukan pula dengan seni gerak tari. Sehingga membuat
pertunjukan Gambang Semarang ini menjadi lebih khas dengan kebudayaan dan
kesenian di Kota Semarang ini.
3.
Tari Semarangan
Tari Semarangan merupakan tari
tradisional yang berasal dari Kota Semarang. Tari Semaragan ini merupakan
tarian yang sangat khas dan biasannya ditarikan oleh dua orang putri
berpasangan.
Tari Semarangan ini terdapat tiga
ragam gerakan baku, yaitu ngondhek, ngeyek, dan genjot yang ketiganya merupakan
gerakan yang berpusat pada pinggul.
Tari Semarangan ini menggambarkan
bagaimana gambaran kehidupan masyarakat di Kota Semarang dengan keberagaman
yang dimilikinya. Mulai dari keberagaman kebudayaan, kesenian, agama, ras, dan
etnis di Kota Semarang ini.
Tari Semarangan ini biasa ditampilkan
pada event-event tertentu. Seperti pada pembukaan pesta rakyat Dugderan atau
pada festival jajan pasar di Kota Semarang.
4.
Wayang Orang
Kesenian tradisional yang berada di
Kota Semarang salah satunya adalah kesenian wayang orang. Kesenian wayang orang
ini masih digandrungi dan disenangi oleh masyarakat Kota Semarang bahkan
wisatawan dari luar kota hingga mancanegara yang sekarang menjadi icon dari
Kota Semarang.
Salah contoh pertunjukan wayang orang
di Kota Semarang ini adalah Wayang Orang Ngesti
Pandowo. Pagelaran Wayang Orang Ngesti Pandowo ini salah satu kebudayaan jawa
di Kota Semarang yang masih ada hingga saat ini.
Tujuan dari pagelaran Wayang
Orang Ngesti Pandowo ini adalah untuk memperkenalkan kesenian wayang orang ini
kepada masyarakat luar agar dapat mengetahui dan melestarikan kesenian wayang
orang di Kota Lumpia ini.
5.
Tradisi Nyadran
Tradisi Nyadran adalah prosesi adat
khas Kota Semarang yang sering dilakukan oleh warganya dengan cara berkumpul
dan membersihkan kuburan desa secara bersama – sama.
Setelah kuburan
selesai dibersihkan, biasanya akan diadakan upacara makan bersama karena mereka
telah selesai membersihkan kuburan desa secara bersama – sama.
Tradisis Nyadran
ini juga dilakukan secara personal di kalangan masyarakat Jawa biasanya mereka pergi
ke kuburan keluarga mereka yang lebih tua untuk membersihkan dan mendoakan
mereka pada saat bulan Ruwah tiba.
Itulah keberagaman kebudayaan dan
kesenian yang terdapat di Kota Semarang. Keberagaman kebudayaan dan kesenian
khas Kota Semarang tersebut harus dijaga kelestariannya.
Seluruh masyarakat Kota Semarang
selalu berpatisipasi dalam melestarikan kebudayaan dan kesenian khas Kota
Semarang tercinta ini. Jangan sampai kebudayaan dan kesenian Kota Semarang ini
hilang begitu saja ataupun diklaim oleh bangsa lain.
Mari kita bersama-sama memperjuangkan
kesenian dan kebudayaan khas Kota Semarang ini supaya bisa berkembang dan bisa
dikenal oleh dunia luar. Tentunya kita sangat bangga jika kebudayaan dan
kesenian Kota Semarang ini bisa mendunia untuk menghidupkan Indonesia.
#Semarang Sekarang
Dionisius Petrico Ignas Adventino
9G - 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar